Kamis, 04 Juli 2013

Handphone Sel Surya


Seperti biasa, kita sedikit mengupas teknologi yang biasa kita pakai sehari-hari. Telepon genggam atau yang biasa kita sebut hp / handphone, oke handphone ini akan memakai teknologi sel surya. Untuk apa pasti kita semua sudah bisa menerka, untuk mengisi baterai tanpa harus menghubungkannya ke listrik.
Sel surya akan dihubungkan dan dimodif sedemikian rupa sehingga ketika disinari oleh sinar matahari, panas matahari akan diubah menjadi energi listrik yang dipakai untuk mengisi baterai. Jadi selain merupakan teknologi hijau yang ramah lingkungan, kita juga tidak perlu repot-repot membawa charger kemana-mana. Hanya saja kelemahannya, ini tentu tidak bisa digunakan dimalam hari.
Matahari telah mengirimkan cahaya dan panas ke bumi selama beberapa miliar tahun. Namun, baru sekarang kita manusia menemukan cara untuk menangkap dan memanfaatkan sebagian dari energi ini sebagai listrik. Metode pertama adalah sel fotovoltaik diciptakan oleh para peneliti di Bell Laboratories pada tahun 1954. Sejak itu, sel surya telah berevolusi dari mengubah sinar matahari menjadi listrik dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan besar. Bagaimana panel pengisi tenaga mampu menerjemahkan energi surya menjadi listrik?
Bagaimana hal itu terjadi: Sebuah arus listrik diciptakan oleh pergerakan elektron bebas, yang membawa muatan negatif. Biasanya, elektron terjerat dalam orbit di sekitar inti atom, yang terbuat dari proton dan neutron. Partikel-partikel atom adalah blok bangunan materi dan dapat ditemukan di semua tempat. Satu partikel energi yang melakukan pekerjaan dengan baik untuk meng-expand elektron dari atom adalah foton. Ini adalah paket energi subatom yang membentuk dasar untuk cahaya. Foton dari sinar matahari membawa energi yang cukup untuk jar elektron dari orbit mereka di elemen silikon, yang merupakan bahan yang paling digunakan dalam sel surya. Kemampuan foton untuk memisahkan elektron ini disebut efek fotolistrik.
Baterai kimia menghasilkan arus elektron melalui reaksi kimia. Lithium-ion baterai, seperti yang ditemukan di ponsel dan iPod, menciptakan energi melalui pertukaran ion dari lithium untuk karbon. Dalam kedua jenis baterai, listrik diciptakan oleh aliran dari negatif ke elektroda positif. Ketika baterai diisi ulang, aliran elektron membalikkan dirinya sendiri, dan potensi listrik baterai diisi kembali.
Pengisi daya baterai tenaga matahari tidak langsung mengisi baterai lithium ion dalam gadget anda. Mereka biasanya menjaga baterai isi ulang mereka sendiri  baik kimia atau baterai lithium ion  yang dibebankan melalui modul surya dan mendistribusikan muatan mereka untuk gadget. Tidak ada sumber listrik eksternal yang diperlukan pada proses ini.
Manfaat dari Solar Charger Baterai
Cukup mudah untuk menentukan manfaat yang paling penting dari pengisi daya baterai surya :
- Mereka tidak membutuhkan sumber listrik eksternal untuk mengisi ulang baterai anda. Ini berarti bahwa pengisi baterai matahari menawarkan kebebasan bergerak. Anda dapat menemukan matahari sangat banyak dimanapun di bumi pada siang hari, apalagi di Indonesia yang dekat dengan garis Khatulistiwanya. Jadi, jika anda menemukan diri anda tersesat di hutan dengan ponsel mati, anda hanya perlu sinar matahari untuk mendapatkan tenaga dan sumber daya bagi handphone anda dan gadget anda akan berjalan kembali.
- Kurangnya sumber listrik juga menawarkan beberapa manfaat. Sel surya tidak menghasilkan emisi, limbah atau produk samping, foton yang tidak digunakan hanya melewati silikon atau memantul. Listrik ini dihasilkan oleh transfer energi dari foton ke elektron, yang membebaskan elektron dan memungkinkan untuk mengalir. Listrik bukan merupakan suatu bentuk energi yang tersendiri, namun pembawa energi. Sinar matahari ini diproduksi melalui efek fotoelektrik untuk menghasilkan muatan listrik.
Cukup menarik bukan ? semoga bermanfaat.
Sumber :


.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar