Dalangnya adalah wanita yang bernama
Riezka Rahmatiana ini, awalnya wanita ini tidak serta-merta langsung berawal
dari bisnis pisang ijo, melainkan berjualan pulsa elektronik kepada rekan-rekan
kuliahnya dan warga komplek kostnya. Wanita asal mataram yang berkuliah di
Universitas Padjadjaran Bandung ini awalnya sempat mengikuti keanggotaan
Multilevel Marketing (MLM) yang tidak menghasilkan apa-apa dari sana. Lalu
beralih kepada jualan voucher pulsa yang kandas, dan membuka kafe di bandung
yang akhirnya bernasib sama dengan usaha-usaha sebelumnya dikarenakan omzet
yang sangat minim.
Tanpa patah arang, Riezka kembali
berjualan pulsa elektronik yang kini cukup berhasil. Dalam ceritanya, pernah
suatu hari hanya dalam 2 jam deposit pulsanya sudah habis. Lalu ia kembali
mendeposit pulsanya kemudian keuntungannya ia kumpulkan untuk melebarkan sayap
bisnisnya. Sadar akan potensi bisnis pulsanya ini, Riezka ‘naik pangkat’ dengan
mendirikan badan usaha miliknya yang ia beri nama CV Ezka Giga Pratama yang
bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa. Berawal dari penjual pulsa, kini
usaha Riezka yang bergerak di bidang pulsa dipercaya untuk mengelola server
penjualan pulsanya.
Dari kegagalan demi kegagalan yang ia
terima sebelumnya, sepertinya Riezka mengerti bagaimana harus melangkah dengan
benar agar tidak kembali jatuh kepada kesalahan yang menyebabkan kerugian.
Riezka kembali melebarkan bisnisnya di bidang kuliner. Pada tahun 2007 Riezka
mulai melirik pisang dan berpikir untuk mengemasnya menjadi panganan yang
digemari orang. Saat itu ia hanya berpikir, pisang itu kalau laku dijual
enaknya dibuat apa. Akhirnya ia memutuskan untuk memasarkan pisang ijo.
Yang unik, Wanita kelahiran 26 Maret
1986 ini mengaku belum pernah sekali pun menyambangi Makassar. Asal dari
makanan tersebut, Kunci keberhasilan mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas ini sebenarnya terletak pada kreativitasnya mengembangkan makanan
pisang ijo dalam berbagai aneka rasa. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan
dengan campuran vla yang ditambahkan dengan berbagai rasa, vanila, cokelat,
keju, hingga durian.
Keputusan untuk berwirausaha di
sela-sela kesibukan kuliah sempat tidak disetujui oleh orang tuanya. Mereka
menganjurkan untuk mencari pekerjaan lain yang cukup aman. Motivasi
berwirausaha muncul dari inspirasi Buku Cashflow Quadrant yang menyatakan tidak
ada karyawan yang bisa memperoleh penghasilan tak terbatas. Hanya dengan
berwirausaha bisa memperoleh penghasilan tak terbatas. Pilihan dijatuhkan pada kawasan
kota Bandung sebagai tempat pengembangan Usaha Pisang Ijo ini, dengan segmen
pasar mahasiswa.
Untuk mengembangkan usahanya ini Riezka
membuka peluang untuk berinvestasi bagi siapa saja yang berminat dengan sistem
waralaba Pisang Ijo. Sampai saat ini sudah ada 10 gerai pewaralaba pisang ijo
yang tersebar di kota Bandung. Untuk menjamin keuntungan bersama denga para
mitra, proses seleksi mitra waralaba pisang ijo cukup cermat, dengan
memperhitungkan lokasi pasar dan besarnya potensi pasar pisang ijo tersebut.
Tidak semata-mata faktor uang dari calon mitra, karena pada dasarnya semua
harus sama-sama mendapat keuntungan dan keberhasilan. Berkat kerja keras dan
ketekunan usaha serta inovasi bisnisnya perlahan namun pasti bisnis waralaba
pisang ijo semakin merambah ke berbagai penjuru kota Bandung.
Berkat kegigihannya dalam berwirausaha,
Kini, kartu namanya sudah tertulis Riezka Rahmatiana sebagai Presiden Direktur
”JustMine”.
Sumber :
http://www.bijak.web.id/kisah-sukses/umur-25-sudah-punya-150-franchise.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar